Self Publishing atau mempublikasikan (menerbitkan) sendiri adalah sebuah cara lain untuk menerbitkan sebuah karya tulis menjadi sebuah buku yang utuh tanpa harus melalui penerbit mayor. Self publishing belakangan ini menjadi sangat trend di kalangan penulis (baik penulis pemula maupun profesional) karena dengan menggunakan self publishing mereka lebih cepat mengontrol karya mereka. Apa saja kelebihan self publishing di bandingkan dengan menerbitan buku melalui penerbit mayor..??
Menurut "Ari kinoysan wulandari" setidaknya ada 10 alasan naskah (yang umumnya) diterima oleh penerbit mayor :
- Sesuai dengan orientasi penerbit
- Segmentasi naskah luas dan jelas
- Menyajikan hal baru
- Sesuai standar penerbit
- Sedang trend
- Penulisan rapi, bagus, lengkap
- Naskah punya kekuatan khas
- Public figure
- Bisa diproduksi
- Penulisnya keren
Selain itu ada 10 kesalahan yang paling sering dilakukan oleh penulis pemula sehingga hasil karyanya bisa ditolak oleh penerbit, yaitu :
- Penulisan berantakan, bahasa alay, salah ketik
- Cerita sudah biasa
- Alur lamban
- Datar, tidak ada greget
- Tidak memperhatikan perubahan zaman
- Sok gaul/sok puitis tapi salah
- Memasukkan banyak hal di luar permasalahan utama
- Tidak jelas perbedaan karakter
- Dialog tidak natural, semua tokoh ngomongnya sama
- Tidak memeriksa fakta. Fiksi pun janggal tanpa fakta yang benar.
Mengingat 20 hal penting tersebut saya menyarankan kepada kalian (khususnya penulis pemula) untuk menerbitkan buku kalian lewat self publishing, mengapa..??
Karena ini adalah self publishing atau menerbitkan sendiri jadi Anda yang bertugas sebagai penulis dan penerbitnya sekaligus, maka :
- Semua urusan yang berhubungan dengan penerbitan buku pun menjadi
tanggung jawab Anda; Editing, desain buku, pembuatan cover, pengurusan
ISBN, mencetak buku, mendistribusikan buku, mempromosikan buku, dan
sebagainya, semuanya Anda yang menangani. Walau dalam prakteknya
hal-hal tersebut dikerjakan oleh orang lain (atas perintah Anda), yang
jelas Andalah koordinator atau “pemimpin proyeknya”.
- Semua biaya yang berhubungan dengan penerbitan buku pun menjadi tanggung jawab Anda. Dengan kata lain, Anda harus menyediakan modal uang untuk membiaya penerbitan buku Anda.
Kelebihan dan kekurangan menerbitkan buku dengan cara self publishing menurut Jonru adalah :
Kelebihan Self Publishing :
- Bebas dari penolakan naskah.
Anda adalah penulis sekaligus penerbit. Anda bebas menerbitkan buku apa
saja semau-mau Anda, dengan cara apapun yang Anda kehendaki, sebebas
apapun yang Anda inginkan.
- Bebas antri. Karena
Anda sendiri yang mengurus semuanya, maka lama tidaknya proses
penerbitan buku tergantung dari usaha Anda sendiri. Mau cepat atau
lama, semua tergantung Anda. Kalau Anda mencetak di percetakan tertentu
dan ternyata kerja mereka lama, maka Anda bisa dengan mudah pindah ke
percetakan lain.
- Hasilnya bisa 100% sesuai keinginan Anda.
Namanya juga self publishing. Semuanya terserah Anda. Anda bebas untuk
membuat konsep, format dan bentuk buku yang benar-benar sesuai
keinginan Anda.
- Penghasilan lebih besar. Karena Anda sendiri yang jadi penerbitnya, maka tak ada istilah royalti. Yang ada adalah profit dari hasil penjualan buku. Sama seperti pabrik tempe yang mendapatkan profit dari hasil pembuatan dan penjualan tempe. Jumlah profit ini tentu saja jauh lebih besar ketimbang jumlah royalti dari penerbit.
Kelemahan Self Publishing :
- Serba repot. Karena
semua urusan harus ditangani sendiri, maka tentu saja Anda harus siap
untuk serba repot. Bahkan, Anda juga diharapkan sudah paham seluk-beluk
dunia penerbitan buku. Bila belum, maka Anda mungkin akan banyak
menemukan kendala yang mengganggu – bahkan kebingungan dan stress –
dalam proses penerbitannya.
- Harus punya modal. Dari
seluruh komponen biaya penerbitan buku, biaya cetak termasuk yang
jumlahnya paling banyak, yakni sekitar 90 persen. Besarnya biaya cetak
tentu tergantung banyak hal. Tapi sebagai gambaran umum, Anda mungkin
harus menyediakan dana sekitar Rp 2 juta hingga puluhan bahkan ratusan
juta rupiah. Kalau Anda tak bermodal, tentu hal ini akan jadi masalah
tersendiri.
- Quality Control sering tak terjaga. Karena si penulis bebas menerbitkan buku apa saja semau-mau dia, semua terserah dia, maka kualitas sering jadi masalah tersendiri. Banyak buku self publishing yang sangat payah dari segi kualitas. Bahkan karena si penulisnya kurang paham ilmu marketing dan promosi, penjualan bukunya pun jeblok di pasaran. Kebanyakan penulis yang menempuh cara self publishing hanya berpikir “yang penting buku saya terbit”. Ini adalah fenomena yang sangat memprihatinkan pada dunia self publishing.
Baca artikel lengkapnya "Tiga Cara Menerbitkan Buku".
Bagaimana..?? Apakah kalian tertarik untuk menerbitkan buku dengan cara Self Publishing ini..??? Saya punya rekomendasi Self Publishing yang bagus, yaitu yang dibawah penanganan Om Jonru juga yaitu : Dapur Buku - Cara baru menerbitkan buku bebas penolakan.
Mengapa harus DapurBuku.com ?
Salah satu keunikan Dapur Buku adalah pada Paket Bedah Karya.
Ini adalah paket penerbitan di mana naskah Anda – sebelum terbit – akan
dikomentari dan diberi saran revisi oleh mentor berpengalaman. Jadi
ketika terbit, diharapkan buku Anda sudah memiliki kualitas dan nilai
jual yang setara dengan buku-buku dari penerbit ternama.
Bagaimana..???
Apabila kalian mau menerbitkan buku di DapurBuku.com silahkan kalian ikuti Panduan di URL ini : http://www.dapurbuku.com/tatacara
Kalian juga bisa membaca informasi lainnya (yang lebih lengkap tentunya) silahkan buka alamat url ini : http://www.dapurbuku.com
Silahkan kalian pilih buku-buku yang bagus hasil terbitan dapur buku yang ditulis oleh rekan-rekan kita lainnya : http://www.dapurbuku.com/category/buku
Hargailah karya orang lain maka karya kita akan di hargai orang lain.
Hargailah karya kita sendiri maka orang lain pun akan menghargai karya kita.
Saya triple zet - selamat berkarya.
terimakasih