Mentari Bersinar Dalam Hati Yang Kelam – Cerita Cinta 17+

Mawar.??
aah..cerita lama.
Tapi biar bagaimanapun aku selalu sedih melihatnya layu sebelum berbunga.
Dia meninggalkan bekas luka yang mendalam di hatiku. Bertahun tahun aku mencarinya ternyata hanya membuang buang waktuku saja.
Rasa sakit ini akan ku jadikan bekal pengalaman untuk kisah cintaku selanjutnya. Aku telah merasakan sakitnya di sia-siakan, dengan menahan rasa yang sangat pedih ini aku tak mau ada orang merasakan hal yang sama dengan yang ku rasakan, rasa sakit ini bukan untuk menyakiti orang yang ku sayangi.
Orang jelek kalau “jomblo” itu wajar, namanya aja gak laku.
Orang ganteng kalau “jomblo, patut dipertanyakan. Jangan jangan dia maho lagi.
Hehehehehehe.

Udah ah basa basinya.
Hari itu bertepatan tanggal 12-desember-2012 (12-12-12) aku lagi galau. Yah, iseng-iseng sms temen, eh gak ada yang balas. Share nomer hp di Fanspage juga gak laku. Lagi galau, gak ada kerjaan, mau smsn gak ada yang bales.
Ku seduh kopi mocacinno kesukaanku, sambil mengisap daun tembakau kering aku mendendangkan lagu-lagu galau.
Kriiiiiiiiiing...handphone dalam kantong celanaku berdering.
Ada telpon masuk dari nomer tak dikenal.
ah, mungkin member cursal”, ku terima panggilan tersebut “hallo, dengan DNR selamat siang” kataku seperti biasa menerima telpon masuk dari nomer yang tidak ada dalam kontak telponku.
iya, ini dengan siapa?” kata suara disebrang.
Lha ini siapa yang nelpon kok malah dia yang tanya, “ini dengan DNR dari PT.***********” (gak ada sponsor dari perusahaan jadi di hidden aja yah?).
eh, maaf mas salah sambung”, suaranya sih cewek. Tapi aku belum bisa memastikan, bisa saja dia maho yang lagi nyamar pake suara cewek, atau dia perempuan yang mau menculikku, atau...? aaah..lebay deh.
emang mabk ini mau telpon kemana?” aku gak mau donk nyia nyiain ada telpon masuk, dari suara cewek lagi.
saya mau telpon adek, tapi ternyata salah sambung ke nomernya Om”.
Om.? OMG...ane dipanggil OM.
iya ternyata mbak ini salah nomer, kalau boleh tau nama adek mbak itu siapa yah? Siapa tau saya mengenalnya”.
shara” jawabnya singkat.
shara? Kerja di nick homas yah?” aku memang mengenal nama shara di perusaah tersebut.
iya, om kenal?”.
Jiaaaah masih pake om juga.
kalau gak salah orang sih kenal” kataku meyakinkan.
Lalu...bla bla bla.
Intinya kami ngobrol dan kenalan, cukup lama juga kami melakukan pembicaraan via telpon tersebut yaitu sekitar 2 jam lebih.

Sekarang kami dalam proses memperkenalkan diri lebih jauh lagi. Memang belum ada rencana untuk melepas status lajangku, tapi setidaknya dari pembicaraan baik lewat telpon atau pesan singkat sudah menunjukkan kearah sana.
Ya, manusia hanya bisa berdo'a dan berusaha, hasil akhirnya ada yang lebih mempunyai hak untuk memutuskannya yaitu Allah SWT.

Aku tak mau menganggap ini cinta. Karna bagiku cinta itu sangat rumit dan tak dapat dipecahkan menggunakan rumus apapun.
Ane cuma mau share cerita ini sampai disini dulu.
Tenang sob jangan kecewa. Nanti pasti ane share cerita2 lucu ataupun sedih, atau mau cerita yang kayak postingan “kenakalan si dara” dan “kisahku dengan kembang di malam itu”.
Jadi mulai sekarang jangan pada nanya kisah mawar / kembang yah?
Karna “gue...mawar...END...!”. Sekarang namanya berganti Tari singkatan dari mentari, karna dia yang telah menerangkan kembali hatiku yang gelap karna.? Yah..pada tau kan.

Sedikit pesan untuk mengakhiri cerita singkat ini :

engkau yang telah tersakiti oleh cinta, ketahuilah bahwa ketika kau sedang disakiti oleh seseorang sesungguhnya tuhan sudah mempersiapkan orang lain untuk menyembuhkan rasa sakitmu.
Tuhan menciptakan suatu penyakit pasti menciptakan obatnya juga.
Maka jangan kau tutup hatimu dengan terlalu memikirkan rasa sakitmu, sehingga kau tak tau bahwa seseorang yang sudah dipersiapkan tuhan sebenarnya telah mendekatimu tapi tak dapat masuk karna hatimu masih tertutup.


*** selesai ***


Artikel Terkait

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda sangat berarti bagi saya untuk terus mengembangkan konten isi pada blog ini.
Selalu gunakan bahasa yang Baik & Sopan