Apa hubungan antara
kebahagiaan bagi kesehatan..?? Apakah kalian tahu bahwa sudah sejak
lama dipercaya bahwa orang-orang yang bahagia cenderung memiliki
tingkat kesehatan fisik lebih baik daripada mereka yang kurang
bahagia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon
University menunjukkan kalau peran kebahagiaan terhadap kesehatan
tubuh ternyata jauh lebih besar daripada yang sudah pernah
diperkirakan sebelumnya.
Kebahagiaan meningkatkan
daya tahan tubuh
Mereka yang bahagia,
hidupnya tenang dan memiliki emosi positif, ternyata gejala sakit
lebih ringan ketika terserang flu dibandingkan mereka yang hidupnya
tidak bahagia dan berfikiran negatif. Emosi positif ini meliputi
sikap optimistis, penuh gairah, dan percaya diri.
Penelitian lain
menyebutkan bahwa mereka yang dikarunia umur panjang cenderung
menikmati hidupnya dengan baik. Mereka merasa bahagia atas
pencapaiannya, ini bukan berarti mereka kurang bekerja keras. Mereka
justru antusias dengan pekerjaan mereka, pantang menyerah, menerima
dan mensyukuri apapun hasil dari kerja kerasnya. Mental positif
seperti inilah yang membuatnya hidup bahagia dan panjang umur.
Kebahgiaan menjadi sangat
penting bagi mereka yang menginginkan hidup sehat. Belakangan ini
banyak orang yang mencari penyembuhan atau menjaga kesehatan dengan
terapi tertawa. Meski kita sama-sama mengetahui bahwa tertawa adalah
sebuah ekspresi yang menandakan sebuah kebahgiaan, melainkan tertawa
yang sehat adalah tertawa yang lepas dan tanpa beban.
Lalu bagaimana agar kita bisa selalu merasa bahagia dalam menjalani hidup ini..??
Berikut ini adalah 7 Tips Sederhana bagi kalian yang menginginkan kebahagiaan dan kesehatan dan juga kemakmuran tentunya, karena apabila kita sehat dan bahagia sudah tentu rezeki yang kita dapatkan meski sedikit akan memberi kemakmuran bagi kita dan keluarga.
1. Menyumbang
Berapa kali kita memberikan uang receh kepada pengemis dalam sebulan atau memberi hadiah kepada keluarga..?? Mungkin nilainya tidak seberapa, tetapi memberikan hadiah atau sumbangan ternyata mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi yang memberikannya.
Profesor Michael Norton dari Harvard Business school menemukan bahwa dengan memberikan hadiah baik pada teman atau memberi sumbangan dapat memicu kebahagiaan. Suatu kali timnya mencari sukarelawan dengan memberikan uang US$ 5 dan US$ 20 pada sembarang orang yang ditemui di jalanan. Lalu mereka dipersilahkan untuk menggunakan uang itu semaunya. Beragam hal dilakukan oleh mereka, ada yang diberikan lagi kepada pengemis, mengajak temannya minum kopi, membelikan hadiah kecil lalu diberikan kepada kerabatnya, bahkan tidak sedikit yang menggunakannya untuk memuaskan diri sendiri.
Semula tim berhipotesis bahwa mereka yang menggunaan seluruh uangnya untuk kebutuhan sendiri akan mendapatkan kebahagiaan lebih besar dibanding yang memberikannya kepada orang lain. Ternyata hasil yang diperoleh justru sebaliknya, mereka yang memberika uangnya kepada orang lain justru mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar daripada mereka yang menggunakan uangnya untuk kebutuhannya sendiri.
2. Kebahagiaan itu menular
Mungkin kita sering mendapatkan undangan selamatan dari kerabat atau tetangga yang sedang berbahagia, seperti syukuran ketika mereka dikaruniai anak pertama, mobil atau motor yang mereka beli, rumah baru, dll. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menghadiri atau mendengar tetangga jauhnya sedang bahagia terdorong untuk ikut bahagia sebesar 25%. Jika tetangga sebelah yang berbahagia tingkat kebahagiaan mereka akan naik menjadi 34%.
3. Menggambar mendatangkan kebahagiaan
Kala hati sedang gundah, bisa dicoba terapi ringan ini. Ambil pensil atau bolpen, lalu gambarlah wajah-wajah lucu. Dari hasil peneltian menemukan bahwa menggambar hal-hal lucu akan mendatangkan kebahagiaan.
4. Nilai persahabatan
Kebahagiaan juga bisa didapat dengan menjalin persahabatan. Mekin banyak teman makin sering mendapatkan kebahagiaan. Sayangnya dengan makin canggihnya perangkat teknologi, makin padatnya pekerjaan, orang cenderung makin banyak yang sering menyendiri. Selepas jam kerja, mereka cenderung lebih sering bercengkrama dengan perangkat teknologinya daripada menghabiskan waktu bersama teman-temannya, seolah teman tak memiliki arti yang istimewa bagi mereka.
Sebuah penelitian di Inggris mencoba menghitung seberapa besar harga sebuah pertemanan dengan menggunakan skala kebahagiaan. Ketika seseorang mendapatkan kenaikan gaji sebersar US$ 1,600 maka poin kebahagiaannya adalah 0.0007, sedangkan apabila mereka mendapatkan seorang teman baru tingkat kebahagiaanya mencapai 0.161. Dari data tersebut dan dengan menggunakan rumusan yang telah dibuat, seseorang yang sering berkumpul dengan teman-temannya mendapatkan kebahagiaan 230 kali lebih besar daripada mereka yang penyendiri. Jika nila tersebut dikonfersi kebentuk mata uang maka nilai tersebut sebanding dengan US$ 374,000. Artinya milai sebuah pertemanan jauh lebih mahal daripada sebuah mobil ferarri baru.
Contoh simplenya, kalau kalian sering / pernah melihat tayangan televisi yang menayangkan kehidupan orang-orang pinggiran yang hidup dibawah garis kemiskinan, mereka masih sering sekali berbuat baik kepada orang lain. Lihatlah betapa bahagianya kehidupan mereka meski sebenarnya mereka hidup dengan segala macam kekurangan (bahkan terkadang mereka cacat jasmani, tetapi mereka tidak cacat rohani). Bandingkan dengan kehidupan glamor pejabat pemerintahan yang sering korupsi, mungkin mereka hidup jauh diatas garis yang disebut kaya raya, tetapi kehidupan mereka sunyi dan kosong, lihat tatapan mata para koruptor yang sudah di tangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), matanya begitu hampa seolah mereka menyesali perbuatannya.
Nah, kerena kebahagiaan dapat meningkatkan kesehatan, mari kita jalani hidup dengan hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan. Dari penjelasan yang saya tulis diatas, kebahagiaan bisa di dapatkan dengan mengedepankan mental positif, penuh antusias, bekerja keras, dan mampu mensyukuri setiap hasil yang didapat.
Karena mereka hidup tanpa beban. Mereka selalu senang gembira melakukan apapun yang mereka kerjakan, bahkan mereka jauh lebih bisa tertawa lepas daripada kita. Bukan mengajari agar kalian hidup seperti orang gila, melainkan ambil segi positifnya yaitu dengan hidup yang menyenangkan kita akan terhindar dari berbagai penyakit.
Semoga artikel Hubungan Timbal Balik Antara Kesehatan dan Kebahagiaan bisa bermanfaat bagi kalian yang membacanya, silahkan kalian sebarluaskan apabila kalian merasa artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca lainnya. Terimakasih, salam zetter.
Sebuah penelitian di Inggris mencoba menghitung seberapa besar harga sebuah pertemanan dengan menggunakan skala kebahagiaan. Ketika seseorang mendapatkan kenaikan gaji sebersar US$ 1,600 maka poin kebahagiaannya adalah 0.0007, sedangkan apabila mereka mendapatkan seorang teman baru tingkat kebahagiaanya mencapai 0.161. Dari data tersebut dan dengan menggunakan rumusan yang telah dibuat, seseorang yang sering berkumpul dengan teman-temannya mendapatkan kebahagiaan 230 kali lebih besar daripada mereka yang penyendiri. Jika nila tersebut dikonfersi kebentuk mata uang maka nilai tersebut sebanding dengan US$ 374,000. Artinya milai sebuah pertemanan jauh lebih mahal daripada sebuah mobil ferarri baru.
5. Membantu orang lain
Mungkin karena sibuknya rutinitas yang kita jalani, kita sampai tak mau membantu orang lain. Ternyata menolong orang lain selain mendorong semangat bagi mereka yang dibantu juga mendorong semangat bagi mereka yang membantu. enelitian yang dilakukan di Stanford University menemukan bahwa mereka yang banyak berbuat kebaikan (membantu orang lain) setiap harinya merupakan orang yang paling bahagia dibanding mereka yang hanya sesekali berbuat baik. Hal ini membuktikan bahwa berbuat baik kepada orang lain menimbulkan kebahagiaan dan juga mendatangkan kesehatan jasmani dan rohani.Contoh simplenya, kalau kalian sering / pernah melihat tayangan televisi yang menayangkan kehidupan orang-orang pinggiran yang hidup dibawah garis kemiskinan, mereka masih sering sekali berbuat baik kepada orang lain. Lihatlah betapa bahagianya kehidupan mereka meski sebenarnya mereka hidup dengan segala macam kekurangan (bahkan terkadang mereka cacat jasmani, tetapi mereka tidak cacat rohani). Bandingkan dengan kehidupan glamor pejabat pemerintahan yang sering korupsi, mungkin mereka hidup jauh diatas garis yang disebut kaya raya, tetapi kehidupan mereka sunyi dan kosong, lihat tatapan mata para koruptor yang sudah di tangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), matanya begitu hampa seolah mereka menyesali perbuatannya.
6. Mencari kejutan
Mengerjakan sesuatu yang rutin mungkin akan mendatangkan kebahagiaan pada awalnya, tetapi lama kelamaan akan menimbulkan kebosanan dan kesedihan. Sebaliknya, pekerjaan yang bervariasi dengan menempuh hal-hal yang menyenangkan dan spontan bisa meningkatkan kebahagiaan. Karena itu, carilah cara-cara kecila yang bisa memvariasikan rutinitas kalian sehari-hari. Misalnya : mengejutkan teman dengan bunga, makan makanan baru, berbicara pada orang baru, mengambil rute yang berbeda-beda saat berangkat / pulang kerja, dan sebagainya.7. Menikmati hidup
Makin tua seseorang cenderung makin bahagia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berusia 60 tahun memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan mereka yang berusia jauh lebih muda. Sedangkan bagi yang berusia diatasnya, mentalnya jauh lebih baik lagi. Mereka yang bisa mencapai usia lanjut umumnya memiliki emosi positif lebih baik, seperti lebih banyak tertawa (bahagia), tersenyum, mengerjakan sesuatu dengan penuh minat, dan mengerjakan hal-hal lain yang menyenangkan. Oleh sebab itu, karena usia terus berjalan sebaiknya fokuskan perhatian pada apa yang dikerjakan dan nikmati saja, bukan untuk berfoya-foya melainkan pahami peran kita, kerjakan sebaik-baiknya, dan syukuri hasilnya.Nah, kerena kebahagiaan dapat meningkatkan kesehatan, mari kita jalani hidup dengan hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan. Dari penjelasan yang saya tulis diatas, kebahagiaan bisa di dapatkan dengan mengedepankan mental positif, penuh antusias, bekerja keras, dan mampu mensyukuri setiap hasil yang didapat.
Sekedar lelucon ringan :
Tahukah kalian mengapa orang yang gila (tidak waras) selalu hidup sehat.? Meski mereka berpakaian kotor, makan makanan sisa, tidak pernah mandi, dan sebagainya.
Karena mereka hidup tanpa beban. Mereka selalu senang gembira melakukan apapun yang mereka kerjakan, bahkan mereka jauh lebih bisa tertawa lepas daripada kita. Bukan mengajari agar kalian hidup seperti orang gila, melainkan ambil segi positifnya yaitu dengan hidup yang menyenangkan kita akan terhindar dari berbagai penyakit.
Semoga artikel Hubungan Timbal Balik Antara Kesehatan dan Kebahagiaan bisa bermanfaat bagi kalian yang membacanya, silahkan kalian sebarluaskan apabila kalian merasa artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca lainnya. Terimakasih, salam zetter.